when I hurt you, I hurt my self
dear, diary.
sudah lama aku ga mampir, sudah lebih dari 3 bulan sepertinya, terakhir kali aku posting disini bercerita tentang dunia kerja yang lucu bin ajaib. but, i change alot.
banyak sekali yang bisa aku ceritakan disini, ya buat kenang-kenangan besok ketika aku sudah lebih dewasa menanggapi masalah ini, seperti quote di My Mister "kalau ini bukan masalah besar, maka ini bukan masalah besar" so, just let it be. apa yang melewatiku, berarti memang tidak ditakdirkan untuk ku, apa yang menetap bersamaku, ya berarti memang milikku.
aku sering bercerita tentang perasaan rumit yang hingga kini aku tidak mengerti dan tidak tau harus bagaimana. tentang hubunganku dengan ayah tiriku.
ya, benar, aku membencinya. tapi aku mengasihaninya.
ini semua berakhir dengan aku yang merasa begitu jahat karna sudah membencinya, padahal dia juga sudah menyakitiku, dan menyakiti orang terkasihku.
kamu yang membaca ini pasti mengerti, rasa sakit yang kamu rasakan bisa jadi lebih dalam dari mereka yang tersakiti, melihat dan membiarkan itu terjadi begitu saja tanpa tau harus bagaimana, aku seperti tak rela.
when i hurt you, i hurt my self.
ah, drama sekali ya.
tapi aku hanya berusaha untuk bercerita, aku tidak punya tempat cerita lain.
24-9-22
hari ini mungkin akan jadi hari yang bersejarah buatku, tentang bagaimana fisik menjadi salah satu panah yang menusuk setelah sekian lama aku berusaha untuk sembuh.
aku tidak tau kenapa tapi memang jujur aku punya ikatan emosional yang kuat dengannya, mungkin karna aku merasa senasib dan relate dengan apa yang dia rasakan, sejujurnya dia juga jadi bagian pelampiasan ego ku, tempat aku merasa bisa menjadi besar dan lebih powerfull, itu alasan kenapa aku tidak bisa terlihat lemah didepannya, dan ketika orang yang aku rasa ada dibawahku mencoba untuk tak kembali diam setelah apa yang aku lakukan, aku menajdi goyah, aku merasa kecil kembali, biasanya aku tidak seperti ini, aku terbiasa menjadi kuat.
lagi-lagi, ego yang bermain disini.
dengan keluarnya dia dari close friendku, itu tidak menjadi hal yang penting buat ku, sejujurnya memang tidak penting, bukan hal yang besar, toh aku juga sudah besar, aku hanya kesusahan menyelematkan diriku sendiri, orang lain mungkin berusaha untuk menyelamatkan, tapi aku denial, aku yakin dia bisa berubah, tapi menjadi psikiater orang lain itu memang tak mudah nita. dan ini bukan tanggung jawabmu, bukan tugasku, emang kamu mamanya? ucap seorang teman padaku.
nah sekarang aku harus bagaimana?
kurangi interaksi yang ga penting dengannya.
seseorang bisa menyakitimu karna kamu membiarkan dia menyakiti kamu, kamu yang mempersilahkan dia menyakiti kamu, jika kamu tidak mengizinkan, rasa sesak ini akan menjadi hal yang biasa saja
ingat nita, kamu harus menjadi lebih bijak.
Comments
Post a Comment