QUARTER LIFE CRISIS : MASA PANIK USIA 20AN

aku tidak tau apakah kamu merasakan ini juga atau tidak, hanya saja sebagian besar anak remaja yang berproses menuju dewasa sering mengalami hal ini hingga munculah istilah "quarter life crisis".

quarter life crisis mulai santer terdengar seiring banyaknya generasi muda yang mulai aware dengan mental health. hal ini sangat baik tapi juga menjadi boomerang karna maraknya self diagnose alias suka mendiagnosa diri sendiri yang  justru lebih berbahaya. 

kebebasan dalam bersosial media juga menyumbang andil dalam hak ini, sambatan dan keluhan anak muda di sosial media tak ayal juga ikut mempengaruhi emosi pengguna lain. 

apakah aku juga mengalami quarter life crisis?

atau sebenanrya kamu juga sedang mengalaminya hanya saja kamu lebih suka menyangkalnya?

perasaan ini terasa seperti anda ingin lari, pergi, menjauh dari hiruk pikuk kehidupan, alih-alih menikmatinya, anda akan merasa semua ini hanyalah beban yang tidak ada habisnya.

dihari yang indah anda akan merasa sangat bersyukur karna masih diberi hidup, masih diberi kesempatan untuk menjadi lebih baik dan berkembang.

tapi dihari berikutnya, anda meragukan capability anda sebagai manusia, apakah sudah benar atau hanya menjadi beban manusia lain.

anda merasa sendiri. 

padahal anda juga tidak ingin ditemani. 

takut menatap masa depan yang masih sangat buram, belum terlihat ujung perjalanan, padahal mau sampai kapan pun, ujung itu tidak akan pernah terlihat sama sekali.

itulah kenapa hal ini di namakan hidup, tidak bisa ditebak ujungnya.

jika kita pada akhirnya ngotot ingin melihat masa depan, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah, be kind dan berusaha. 

kenapa be kind?

semua hal baik akan kembali, pasti akan kembali.

aku sedang melewati masa ini, diumur ku yang ke-25, aku sudah benar-benar merasakan betapa hancurnya (perasaanku sendiri), padahal hidupku sedang baik-baik saja. 


Related Posts

Comments

Total Pageviews

Popular Posts