BERBAGI CERITA : KEBENCIAN TERAKHIR
Malam ini gerimis, sesekali aku memikirkan alasan aku menulis segala keluh kesah seolah aku tak punya waktu bahagia. Aku mendoakan kebahagiaan hatiku tapi mengutuk kesedihan. Aku menyukai novel dengan suasana tenang tapi menghasilkan tulisan penuh kebencian. Apa sebenarnya yang salah? Siapa yang aku salahkan dari ketidak bahagiaanku?
Jawabannya.
Adalah aku.
Aku yang membenci aku, karna tak sesuai dengan ekspektasiku.
Aku selalu mengatakan "mereka itu manusia", tapi aku lupa kalau "aku juga manusia".
Mulai dari tulisan ini ku terbitkan.
Aku berjanji akan melihat segala sesuatu dengan lebih baik lagi. Menghargai semua yang akan ku lalui. Mensyukuri semua yang aku miliki. Mengikhlaskan apa pun yang akan terjadi. Takdir, tolong berbaik hatilah padaku.
Ku tutup semua diary depresiku sampai disini.
Selamat tinggal 😊
Comments
Post a Comment