BERBAGI RASA : KEPUTUSAN (2)
Aku tau langitmu sedang bergemuruh.
Kau pikir hanya langitmu saja yang seperti itu?
Bumiku bahkan bergoncang hebat.
Tidak ada yang tenang disini.
Taukah kamu?
Aku selalu berusaha semampuku.
Memahami dan mencoba mengerti.
Semua maksud yang kau tujukan padaku.
Termasuk keputusanmu.
Yang berniat untuk pamit.
Semudah itu?
Semudah itu kau katakan?
Aku tau.
Kesalahan ku waktu itu.
Fatal.
Benar-benat fatal.
Aku melakukannya juga bukan karna aku mau.
Aku melakukannya karna aku mencoba mempertahankan apa yang aku punya.
Walau akhirnya aku melepaskan sesuatu yang jauh lebih berharga.
Kau tak tau seberapa berdarah aku disini.
Kau tak tau seberapa besar usaha yang aku lakukan untuk membuatmu percaya lagi.
Kau tak tau berapa banyak malam yang ku habiskan untuk membuatmu yakin pada hati ini.
Kamu memang sudah terlepas.
Untuk menggapaimu saja, aku seperti tak mampu.
Bahkan aku malu.
Kamu, terlalu bermakna untukku.
Jatuh cinta padamu bukanlah sebuah kebetulan.
Kalau bukan karna tangan Tuhan.
Aku ragu.
Apakah aku akan menyukaimu sedalam ini, atau justru lebih dalam lagi.
Jika benar yang kau katakan waktu itu.
Kau menyayangiku.
Berikan aku sedikit saja waktu.
Ingin sekali aku membuktikan bahwa kau yang paling berharga, saat ini, hingga nanti.
Aku tak akan pernah melepaskanmu.
Aku takut.
Jika genggaman ini aku lepaskan.
Kamu akan pergi, dan tak pernah kembali.
Aku takut.
Jadi menetaplah disini lebih lama lagi.
Aku bahkan ingin kamu disini selamanya.
Sudikah kamu?
Comments
Post a Comment