BERBAGI RASA : CINTA DIAM-DIAM
Ini
sudah memasuki tahun ketiga, ntahlah, mungkin lebih. Aku tak tau kapan pastinya
hatiku mulai bersemi karna seseorang yang bahkan tak mengetahui keberadaanku. Ini
bukan cerita cinta fans dan oppa korea, ini cerita tentang anak manusia yang
pernah berada dalam 1 sekolah yang sama namun tak pernah mengetahui nama satu sama
lain. Lantas bagaimana aku jatuh cinta? Aku pun tak tau. Awalnya mungkin karna
aku kagum dengan sosoknya yang sederhana, lalu kecintaannya dengan dunia seni.
Diam-diam
aku memperhatikan. Dia bukan orang yang mudah ku gapai, begitu mencintai
dunianya sendiri, begitu pemilih untuk seseorang yang akan membuat cerita
dihidupnya, yah seperti tak ingin tersakiti, menolak semua kemungkinan yang
mungkin menyakitkan, mengabaikan semua godaan, dia punya caranya sendiri untuk
hidup. Alih-alih memandang sebelah mata, aku menganggapnya itu keren luar
biasa. Kenapa? Ntahlah, aku merasa dia mencintai dirinya tanpa harus
berpura-pura baik didepan manusia bertopeng lainnya.
Dia
bahkan tak aktif dimedia sosial. Sangat sulit bagiku untuk memenuhi hasrat
keingin tahuan tentang dia. Media sosialnya hanya berisi foto lama, foto
terakhirnya bahkan diposting awal tahun 2016. Tak ada caption yang sedikit saja
mencerminkan pribadinya, sungguh manusia yang misterius.
Kamu pasti berpikir dia begitu
tampan sehingga aku mengabaikan semua kemungkinan buruk yang ada padanya. Tak
bisa ku pungkiri, aku juga suka tergoda dengan lelaki berparas manis, tapi untuk orang yang aku idamkan, paras adalah hal terakhir. Aku
menyukainya karna caranya menyikapi semua yang ada, seolah jika ia nanti
akhirnya memilih dan menentukan pilihan, itu adalah final choice, pilihan
terakhirnya yang datangnya entah dari mana, may be he just know it.
Aku tak pernah berani berandai jika nanti dia akan memilihku. Bagaimana mungkin? Rasanya sungguh mustahil. Seorang secret admirer tanpa usaha ingin memenangkan hatinya. Aku bahkan tak pernah ingin
menyatakan apa yang aku rasakan, jangankan untuk mengungkapkan, berkenalan saja
aku tak mampu. Ku serahkan saja pada Tuhan, karna memang tak ada yang mustahil bagiNya.
Aku pengecut? Memang.
Aku bukan wanita cantik rupawan
yang rasanya tak mungkin lelaki tolak. Aku dengan kesederhanaanku dan jalan
cerita dibaliknya. Aku akan berusaha dengan cara paling pengecut yang pernah
ada. Iya, aku hanya mampu mendo’akannya saat ini,semoga garis takdir mempertemukan kita dan saat itu tiba aku sudah sangat percaya diri untuk mengatakan bahwa aku pernah sangat menyukainya.
Bagaimana menurutmu kawan? Kamu
pernah berada diposisiku? Mencintai diam-diam. Mendo’akan, lalu melupakan do’a
itu, karna ternyata ada orang lain yang menyebutkan nama kita di do’anya.
Semoga kita dipertemukan dengan
orang yang mencintai kita dan orang yang kita cintai. Amin.
Comments
Post a Comment