BERBAGI RASA : BUNGA


Aku dan rasaku seperti bunga, kau tumbuhkan ia, kau rawat ia, kau sirami ia, hingga aku menjadi indah pada waktunya, aku lalu berbahagia, hingga akhirnya, ketika rasa itu membuncah, kau patahkan semuanya, hanya untuk menikmati rasa yang sudah tumbuh sekian lama, jika begini, apakah aku harusnya tak tumbuh saja?

Kau mungkin mengira tunas ku akan tumbuh sedia kala, tapi ketahuilah, bekas patahan yang kau ciptakan, tak akan mudah menghilang, akan terus membekas, hingga tunas berubah menjadi batang, atau yang lebih buruk lagi, rasa itu layu dan tak hidup lagi.

Andai saja waktu itu aku yang berduri mampu menyakiti sang empunya, andai saja waktu itu aku tau akan begini akhirnya, aku mungkin tak akan segan, akan ku sakiti ia sesakit-sakitnya, enak saja ia begitu pada ku, apa salah ku? aku tumbuh karna mu, bukan karna orang lain, lalu kenapa? kau mampu patahkan aku begitu saja seakan aku bukan apa-apa.

Lalu, apakah semua ini sudah berakhir? aku rasa iya, rasanya sudah cukup, aku sudah merasa sakit kali ini, tak akan ku biarkan kau menyakiti aku untuk kedua kali, jika perpisahan adalah jawaban, maka aku tak segan mengambil keputusan, biarkan saja aku layu, lalu pergi untuk selamanya dari hidupmu, aku tau kau akan banyak menanam benih lagi, dan akan terulang untuk sekian kali. Ahh, andai aku bisa menceritakan ceritaku ke benih-benih itu.

#UNIQCANDY

Related Posts

Comments

Total Pageviews

Popular Posts