BERBAGI RASA : PERASAAN YANG SAMA
Menjadi yang paling mencintai adalah
hakku. Apakah kau mencintaiku dengan kadar yang sama bukanlah sebuah masalah,
karna ini memang tentang hati. Cinta bukan sebuah pengorbanan, tapi kerelaan. Ketika
kau merasa berkorban, itu bukan cinta, tapi transaksi, yang ujungnya menuntut
harga atas semua perngorbanan yang sudah diberi.
Mencintaimu dengan sangat sudah pernah
ku lakui. Dan kau bahkan masih menjadi yang terindah saat ini, sekaligus paling
mengerikan yang pernah terjadi. Diujung waktu kita bersama, aku berpikir bahwa
meninggalkanmu adalah keputusan paling tepat, dan aku benar. Tapi, aku tidak
pernah berpikir bahwa melupakanmu menjadi yang terrumit hingga sekarang ini,
mustahil melupakanmu karna aku pengingat yang baik. Yang belum bisa ku lakukan
saat ini adalah berdamai dengan kamu yang sudah tidak menjadi pusat semestaku.
Orbitku bukan kamu lagi, tapi keluar
dari orbit tak ku kira sesulit ini. Ketika aku bertemu semesta yang baru, kau
masih menjadi pembanding dan berpikir bahwa kau lebih baik dari yang baru. Iya aku
tau, aku tak seharusnya begitu, tapi ku tekankan sekali lagi, melupakan bukan
keahlianku.
2012-2015 adalah sebuah garis waktu
yang tak pendek. Banyak sekali persimpangan yang dilalui, jalan buntu
dimana-mana, kendaraan yang berlalu lalang, orang yang berjualan di pinggir
jalan, semuanya menjadi penyebab aku berada di posisi ini. Aku pikir, garis
waktumu bukanlah garis waktu yang aku mau.
Disemua doa yang aku lambungkan, aku
berharap kau menjadi lebih bahagia dan melupakan aku selamanya. Aku tidak suka
kau mengenalku, menganggap aku masa lalumu, seseorang yang pernah kau
bahagiakan. Nah, aku tak suka sama sekali. Aku lebih suka jika kau abaikan
saja, kita hanya sepasang orang yang pernah bertemu, tak lebih.
Buku ini hanya akan menjadi saksi. Bahwa
aku pernah mencintai seseorang dengan dalam sekali, dan menjadi terluka lebih
dalam lagi. Dari perjalanan kita aku sadar, bahwa aku tak pernah
tanggung-tanggung dalam mencinta, itu menjadi penyebab aku lebih selektif saat
ini, tak semua orang pantas mendapatkan hati. Terlebih kenyataan bahwa “orang
akan melemah didepan yang paling dicinta”.
1 tahun yang akan datang, aku berharap tulisan ini hanya akan menjadi cerita. Aku berharap akan ada seseorang yang bisa menjadi “rumah” keduaku setelah kamu yang aku jadikan persinggahan terakhir. Dia tak perlu sepertimu, apalagi lebih baik darimu.
Comments
Post a Comment