CERBUNG : DIMAS DINA CALLED FRIENDZONE III


"Din" Dimas berjalan disampingku, pelajaran telah usai, kami memutuskan untuk makan diwarung langganan kami.
"Apa?"
"Tentang tasya..."
"Aku pulang dulu" Aku memotong ucapannya sebelum dia selesai berbicara, sepertinya aku masih belum sanggup mendengar ocehannya tentang pacar barunya.
"Loh kok pulang? Katanya mau makan dulu"
"Gak laper"
"Din, kamu marah?"
"Enggak"
"Karna tasya?"
"Enggak"
"Pasti iya"
"Idih"
"Iya kan?"
"Kalau iya kenapa?" Aku berhenti berjalan lalu menatap wajahnya.
"Ini gak adil Din"
"Loh kok gak adil"
"Yaaa gak adil aja"
"Ya gak adilnya dimana?"
"Kamu berharap aku selalu ada, padahal kamu udah punya pacar"
Aku tercekat.
"Tapi kan lu temen gue Dim"
"Kalau aku emang temen kamu, harusnya kamu ikut seneng karna aku udah punya pacar"
"Ah sa bodolah"
"Din!"
"Apaan sih Dim?" Bentakku ke Dimas, Dimas tampak syok.
Dimas menatapku tak percaya, ada kecewa yang tersirat di matanya. Lalu dengan pelan Dimas mengatakan.
"Kamu egois Din"
Dimas lalu pergi meninggalkanku. Aku hanya menatap nanar ke arah punggung Dimas yang semakin lama semakin menjauh, sedangkan aku terdiam di loronga sendirian, lagi-lagi aku ditinggalkan.
Aku selama ini memang punya pacar, tapi dia sedang jauh, diluar kota, dan jarang sekali bisa menemuiku disini. Aku kesepian, tapi tidak lagi setelah Dimas datang.

Related Posts

Comments

Total Pageviews

Popular Posts