BERBAGI RASA : SI AMBIVERT YANG "PERNAH" TERPURUK

Aku dulu sempat memutuskan untuk menghilang, menjauh dari pergaulan yang selama ini aku tau, jika ditanya sebabnya aku juga tidak tau kenapa, yang aku tau aku hanya lelah dengan semua ini. Aku berniat untuk istirahat, dan berujung dengan istilah anti sosial.

Hayooo, siapa disini yang ansos? Ngaku lu maemunah!

Jujur, bergaul dengan manusia itu sangat melelahkan. Kita harus aktif berbicara, siap mendengarkan, bersedia untuk mengalah, harus menjaga perasaan, dan semua pernak-pernik yang dibutuhkan. Dan itu sangat menguras energiku. Dengan semua beban yang aku punya, aku bahkan diwajibkan menanggung kebahagiaan orang lain.

Introvert know what I feel.

But it's not that easy, I'm not an introvert or extrovert person.
Yes, I'm an ambivert.

Ini nih ciri-ciri kamu yang ambivert!

Buat yang males buka google translate, sini aku artiin.

Orang ambiverts itu :
1. Suka bertemu dengan orang lain, tapi juga butuh break dari bertemu orang lain, alias nge-charge stamina.

2. Ramah ketika di pancing atau di stimulasi buat ngomong, alias ngobrol kalau menurut dia asyik atau penting, tapi juga suka mendengarkan dan mengobservasi lawan bicara.

3. Suka keramaian, tapi juga kadang capek sama keramaian, atau kayak membatasi gitulah.

4. Berpikir keras tapi juga lelah mendengarkan pendapat orang lain. Ha gimana? Jadi orang ambivert itu biasanya suka minta pendapat gitu tapi juga kadang capek dengerin pendapat orang lain, bingungkan? Sama.

5. Suka dengan hal baru, tapi juga bersiap-siap menerima hal baru, atau dengan kata lain kayak harus ada persiapan gitu kalau nanti hal baru itu gak cocok sama dia.

Btw, aku emang rada kesulitan ngartiin eng ke ind, karna ya gitu, gak bisa di translate perkata.

Berada diantara keduanya itu juga tak mudah, aku kesulitan berinteraksi dengan orang baru, tapi aku juga kesulitan jika selalu sendirian.

Aku bahkan cendrung mudah stres ketika sendirian tapi sesekali juga sangat menikmati, bingungkan? Iya, sama, saya juga.

Ketika sendirian, aku mungkin kayak orang ekstrovet, yang suka nyanyi-nyanyi, ketawa-ketawa, having fun, bahkan sampe latihan public speaking, tapi gak jarang aku malah gabut banget, pengen nangis, pikiran negatif mulai menyerang, pengen menghilang aja, merasa gak guna, semua perasaan itu udah sering aku rasain, dan anehnya aku gak pernah belajar dari itu.

Kalau lagi ne-think kayak gitu, aku selalu mencari pelarian, nelfonin temen, chat temen, buka youtube, kalau semuanya gak mempan, aku keluar jalan-jalan cuma sekedar nyari angin segar atau ngunjungin temen untuk curhat-curhat gak jelas.

Yang penting, ketika ne-think usahain jangan pernah sendirian, jangan pernah.

Karna ne-think itu bahaya sekali, kadang bisa munculin keinginan untuk koit aja, iya, yang kayak orang jepang atau orang korea lakuin kalau udah depresi banget. Aku pernah gak? Sering.

Kira-kira ini termasuk gangguan jiwa gak sih?
Aku gak bisa jawab iya juga gak bisa jawab tidak. Keinginan untuk mengakhiri hidup atau harmself itu aja sebenarnya udah sebuah gangguan, tapi tergantung kitanya aja, kira-kira keinginan itu kuat banget atau cuma sekedar hasil dari kecewa yang kadang ada sembuhnya. Perhatiin aja durasi kamu pengen koit sama kamu cinta sama hidup kamu, banyakan mana? Kalau lebih banyak pengen koitmya, coba deh ke psikiater, minimal diskusiin ke orang yang tepat, curhat ke aku juga bisa hehe :)

Padahal tadi aku lagi nyeritain tentang Ambivert ya, kok malah ke sini arah ceritanya wkwk gak papa mumpung lagi semangat nulis.

Keinginan untuk koit itu menurutku masih lumayan normal, karna yang ngalamin itu juga banyak, tapi inget ya, yang aku generalisir masih normal itu adalah keinginan, bukan usaha, kalau udah ada usaha buat koit, itu udah gak normal sayangku, jadi tolong survive yaa.

Buat kamu yang lagi berada di posisi terendah kamu, aku pengen nasehatin kamu bener-bener dari hatiku yang terdalam. Aku selaku orang yang juga pernah punya keinginan sama kayak kamu, mengerti banget gimana toxicnya perasaan itu, tapi tenang ya, itu hanya masalah waktu. Aku sekarang sudah berusaha untuk jadi lebih baik, aku yakin kamu juga sama, ketika nanti kamu sudah bangun dari posisi ter-rendahmu saat ini, kamu akan mengerti. Hidup kamu ini luar biasa berharga, kamu hanya tersesat berapa waktu, nanti kamu akan menemukan jalanmu, aku yakin banget. Cintai diri kamu ya, orang tuamu juga cinta kamu, teman kamu, keluarga kamu, bahkan orang yang gak mengenalmu juga sayang kamu. Siapa? Aku. Aku cinta pembaca blogku.
Walaupun dunia rasanya begitu membencimu, tapi Tuhan tak pernah melakukan itu. :)

Daaan, yang perlu kamu inget, mat* itu bukan solusi, bukan akhir. Inget bukan akhir, gak ada yang kamu selesaikan ketika kamu memutuskan untuk mat*, karna masalah itu butuh solusi, bukan ditinggal pergi.

Ok kawan, semangat ya. Inget, love your self, yang nomor satu itu kamu. Berdamailah dengan positif dan negatifmu. :)

Related Posts