NALA ADE : PART 5



King Alan masih tampak bermalas-malasan diteras rumah, dari dalam rumah Ade sudah sibuk bersiap pergi ke sekolah.

Tampak ada yang berbeda dari raut wajah Ade, lebih berseri, lebih rapi, dan tentunya lebih wangi.

Ternyata hari ini Ade dan Nala berjanji untuk pergi bersama, selain karna jarak rumah mereka yang tak jauh, alias tetanggaan, dari hari ini mereka resmi berpacaran.

Padahal sudah bertahun-tahun mereka pergi berangkat sekolah bersama, tapi entah kenapa perjalanan ke sekolah hari ini rasanya akan berbeda.

Jalan setapak yang biasanya mereka lalui dan tampak biasa saja akan berubah menjadi taman bunga hari ini.

Ade bergegas keluar rumah, sepertinya dia tak ingin Nala menunggu terlalu lama.

King Alan yang sedari tadi bersantai, tak peduli sama sekali dengan kepergian Ade.

1 menit berjalan kaki, Ade sudah sampai di depan rumah Nala, jantungnya berdegup tak beraturan.
Pintu rumah Nala tertutup rapat, seperti tidak ada orang.

Ade bimbang antara menunggu Nala didepan pagar atau masuk dan menunggunya di dalam.

15 menit Ade menunggu, tidak ada tanda-tanda Nala akan keluar. Sepertinya Ade harus menyerah dan mencari tau kenapa Nala tak kunjung keluar rumah.

“Assalamualaikum…” Ade mengucapkan salam.

“Waalaikumsalam” Terdengar suara wanita setengah baya menjawab salam Ade, sepertinya Ibu Nala.

Gagang pintu bergerak dan pintu pun terbuka.

“Oh nak Ade, jemput Nala ya?” Ibu Nala menyapa ramah Ade.

“Iya bu, NAlanya udah berangkat bu?”

“Nala demam nak, jadi gak ke sekolah hari ini”

Aaahhhhhh.

Ade mendesah pelan, sepertinya jalan setapak akan tetap seperti biasanya, justru akan berubah seperti padang pasir. Hari ini akan jadi perjAlanan yang panjang.

Hari pertama jadian yang mengenaskan.

Dari dalam rumah, mata Ade melihat ada sosok perempuan mengintip dari balik dinding. Wajahnya pucat dan matanya sayu, rambutnya sebahu.

Itu Nala!

Ade tersenyum lalu komat kamit mengucapkan “Cepat sembuh ya!”

Nala membalas senyumnya dan menggangguk setuju.

“Ya udah kalau gitu Ade pamit dulu ya bu” Ade pamit dan cium tangan Ibu Nala.

“Iya nak, hati-hati ya”

Ade membalas dengan anggukan sambil berlalu keluar pagar.

Hari ini, Ade berangkat sendirian.

Related Posts

Comments

Total Pageviews

Popular Posts