EYES NEVER LIE : PART 1




Saat ini aku sedang berada diantara ratusan manusia, riuh dan sangat gaduh, hingga aku bingung suara mana yang ingin aku dengar. Diantara ratusan manusia itu, aku sedang mencari temanku, kami terpisah, dia tadinya hanya pamit sebentar untuk membeli 2 gelas air lemon, tapi hingga kini sia tak kunjung tampak batang hidungnya.

Namaku Ela, aku hanya wanita biasa, penampilanku juga tak jauh berbeda dengan wanita-wanita lain diluar sana, masih tampak normal. Hingga ketika aku bertemu denganmu, dan menatap bola matamu, dalam waktu 5 detik, aku bisa mengetahui masa lalumu, masa lalu yang indah hingga masa lalu terkelam yang pernah kamu lalui. Menyenangkan? Tidak!

Sudah 3 kali aku keluar masuk rumah sakit jiwa karna stress berat dan berusaha menyakiti diriku sendiri, mulai dari menyayat pergelangan tanganku dengan silet, membenturkan kepalaku ke dinding, menenggelamkan diri dikolam hingga melompat dari atas gedung, semuanya sudah ku coba, tapi gagal. Orang tuaku sudah 5 kali membawaku ke orang pintar, kata mereka aku ini indigo atau apalah, mereka membacakan mantra, memberikan air putih yang katanya sudah diberi do’a agar kemampuan ini bisa menghilang, tapi kenyataannya kemampuan ini masih ada, hingga saat ini.


Yang paling membuatku frustasi adalah ketika aku bertemu dengan orang-orang yang masa lalunya sangat tidak baik, seperti korban pemerkosaan dan korban kekerasan. Aku seperti sedang merasakan apa yang mereka rasakan saat itu, aku ingin meraung dan berteriak kesakitan, walau sebenarnya bukan aku yang sedang mereka siksa, tapi perasaan itu nyata, tak jarang aku langsung memejamkan mataku, menutupnya erat-erat sambil mengepalkan tangan dan mengatakan kepada diriku sendiri bahwa aku baik-baik saja. Bayangkan saja jika kamu berada diposisiku, ketika kamu sedang asik berjalan bersama teman-temanmu, lalu tak sengaja melihat mata wanita yang kurang beruntung itu, dan dengan cepat kamu bisa melihat bahkan merasakan masa lalunya yang mengerikan, apakah kamu akan baik-baik saja?

Dan yang paling berbahaya adalah ketika aku berpapasan dengan seseorang yang sebaliknya, yaitu bertemu dengan pelaku pemerkosaan, penyiksaan dan pembunuhan. Aku bahkan mampu merasakan sensasi nikmat yang mereka rasakan saat menyiksa korbannya. Pernah sekali tanpa sengaja aku bertemu dengan seseorang yang berpenampilan seperti seorang yang intelektual, memakai kemeja rapi dan bersih, berbadan gagah dan tinggi, ketika kami berpapasan mata, dia tersenyum ramah padaku, tapi aku melihat sesuatu yang mengerikan, aku melihat dia pernah memperkosa adiknya sendiri dan mengancam akan membunuhnya jika adiknya membocorkan rahasia mereka kepada orang tuanya. Sungguh, kamu tidak bisa menilai seseorang hanya dari tampilannya saja.

“Ela! Ngelamun bae” Sia membuyarkan lamunanku.

Sia lalu menarik tanganku mengajakku keluar dari kerumunan manusia ini, sia tau aku membenci keramaian, karna ini sama saja dengan mengetahui semua masa lalu manusia-manusia yang tidak aku kenal. Aku terjebak disini karna kami ingin pergi ke taman kota, kebetulan harus melewati jalan penuh manusia karna sedang ada konser disini, aku berkali-kali menolak, tapi sia memaksa.

Akhirnya aku sampai di taman kota, disini indah, juga sepi, tempat yang sempurna. Aku melepas kaca mataku yang sedari tadi aku pakai untuk menghindari kontak mata dengan orang-orang. Tak jauh dari tempatku duduk, ada seorang laki-laki yang menatapku, tampilannya biasa saja, tak ada yang istimewa, hanya saja dia memegang tongkat besi dengan strip berwarna merah. Aahhhh, dia buta.


Masa lalu mungkin akan terlupakan, tapi masa lalu akan kekal, bersama dengan kenangan. Dan kamu memegang kendali atas keputusan mengukir masa lalu yang pantas dikenang atau masa lalu yang ingin kau kubur dalam-dalam. 

Related Posts

Comments

Total Pageviews

Popular Posts